SEKTE-SEKTE AGAMA SHINTO
Oleh: SETIONO
A.
Kyoha
Shinto
Kyoha Shinto merupakan salah satu
sekte dari agama Shinto, yang dimana muncul pada masa-masa akhir Tokugawa dan
berkembang pada masa Meiji. Sekte-sekte keagamaan tadi disebut sebagai
agama-agama baru meskipun dalam ajarannya sudah tidak seperti ajaran dasar atau
ajaran induknya. Sebab, pada masa Meiji ada pengelompokkan agama menjadi tiga
macama, yakni Budha, Kristen, dan Shinto. Selain itu juga masih banyak
kelompok-kleompok keagamaan, pada akhirnya pemerintah memutuskan untuk membuat
penggolongan baru yang disebut dengan Kyoha Shinto, dan semua diakui sebagai
sekte dari agama Shinto.
Sekte-sekte
agama Shinto umumnya mempunyai corak yang sama yaitu[1] :
1. Ajaran-ajarannya
bersifat elektis dan sinkritistis, mengambil dan memadukan berbagai ajaran
agama lain.
2. Pengajarannya
mempunyai warna magis yang kuat.
3. Pandangan
serba duniawi dan sedikit sekali memberikan perhatian terhadap kehidupan
sesudah mati.
4. Mempercayakan
sepenuhnya pada usaha masyarakat awam dalam rangka mencari pengikut-pengikut
baru.
5. Semuanya,
kecuali sekte Shinto Taikyo didirikan oleh orang-orang yang memiliki karisma,
baik yang menyatakan diri telah dirasuki oleh kami maupun yang mengaku sebagai manusia biasa tetapi mengetahui
rasa kebenaran.
Pada dasarnya dalam Kyoha Shinto sama seperti
halnya memuja kami yang dipuja oleh
Shinto tradisional seperti Izanagi, Izanami, dan Amaterasu-omi-kami. Jika
dilihat, maka yang tergabung dalam Kyoha Shinto itu bisa dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu Pertama sekte-sekte tradisional (sekte-sekte Taikyo, izumo
Oyashirokyo, Shinto Shuseiha, Shinto Taiseikyo, Shinshukyo, dan Shinrikyo).
Kedua sekte-sekte pemuja gunung (sekte Onitakekyo, sekte Fusokyo, dan sekte
Jikkokyo). Yang ketiga sekte-sekte yang didasarkan wahyu (sekte Kurozumikyo,
sekte Konkokyo, sekte Misogikyo, dan sekte Tenrikyo).
Begitu juga ada pembagian
lain dalam lima kelompok[2],
yaitu :
1) Sekte-sekte
Agama Shinto Asli, terdiri atas tiga sekte yaitu sekte Shinto Taikyo, sekte
Shinrikyo, dan sekte Shinto Taishakyo.
2) Sekte
Konfusianis, yakni sekte-sekte yang banyak terpengaruh ajaran Konfusius, yaitu sekte
Shinto Shuseiha dan sekte Shinto Taiseikyo.
3) Sekte
Pemuja Gunung, yakni sekte Jikkokyo, sekte Fusokyo, dan sekte Onitatekyo.
4) Sekte
Penyucian, yaitu sekte-sekte yang memberikan tekanan utama terhadap
upacara-upacara penyucian, terdiri dari skete Shinshukyo dan sekte Misogikyo.
5) Sekte
Kalangan Petani, yaitu sekte-sekte yang berasal dari kalangan petani, yakni
sekte Kurozumikyo, sekte Konkokyo, dan sekte Tenrikyo. Sekte-sekte ini sering
pula disebut dengan sekte Penyembuhan, karena ajaran penyembuhan sangat
menonjol di dalamnya.
B.
Shin-Kyoha-Shinto
Setelah perkembangannya justru pada
masa restorasi Meiji mulai pada abad ke 19 semakin banyak bermunculan
bentuk-bentuk kepercayaan dan peribadatan kuno yang sebelumnya kurang mendapat
perhatian. Pada saat itu juga pemerintah melarang pertumbuhan sekte-sekte
keagamaan yang beranekaragam. Hanya tiga belas sekte saja yang diakui
pemerintah meskipun beberapa sekte lainnya juga tetap hidup. Pada akhirnya
tidak ada pilihan selain bergabung dengan sekte-sekte yang sudah diakui.
Karena itu, kelompok-kelompok
keagamaan yang dulunya hanya terpaksa saja bergabung dengan sekte-sekte agama
Shinto resmi, kemudian memisahkan diri dan menyatakan sebagai kelompok agama
yang berdiri sendiri. Kelompok-kelompok inilah yang biasanya disebut dengan shin-kyoha-shinto, yang berarti
sekte-sekte baru agama Shinto.
Sekte-sekte baru tadi bermunculan
dan tumbuh seperti jamur di musim hujan, terutama karena adanya jaminan
kemerdekaan beragama yang jelas dan tegas yang diberikan oleh pemerintah sejak
berakhirnya Perang Dunia II. Semuanya dapat dibeda-bedakan menjadi lima macam,
yaitu kelompok monoteis (sekte Minsei-kyo, sekte Yuitsu Shinto, dan sekte
Tensokyo), kelompok henoteis (sekte Yamato, Nichiren Kyosha, Tensho-kyo Hombu,
Sugawara Kyodan, dan sekte Nikko Honkyo), kelompok Shinto-politeis (sekte
Shimboku-kyo, Shinri-kyo, Hinomoto Kyodan, dan Sumera-kyo Honin), kelompok
mesianis (sekte Jiu-kyo dan sekte Kotai Jingu-kyo), dan kelompok terpengaruh
Cina (sekte Dai Nippon Daido-kyo dan sekte Kodo Jingi Inyodo).[3]
Demikian, tentang sekte-sekte dalam agama Shinto sendiri dan begitu banyaknya
sekte-sekte yang berkembang dan bermunculan semuanya memiliki ajaran yang
positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar