Kamis, 07 April 2016

Hirarki Sosial



KENAPA HARUS ADA HIRARKI SOSIAL?
Oleh: SETIONO
 
            Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu hirarki dan atau hirarki sosial itu sendiri, agar mampu untuk menemukan sebuah alasan. Yang dapat dipahami bahwa Hirarki Sosial merupakan pengelompokan ataupun urutan dari tingkatan abstraksi menjadi seperti satu struktur dalam satu tatanan kelompok masyarakat. Hirarki sosial ada karena setiap orang atau kelompok orang mempunyai tingkatan-tingkatan kemampuan, kecerdasan, kebutuhan dan ketertarikan terhadap sesuatu yang berbeda-beda. Contohnya yang paling mudah yaitu kita ambil dari yang paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari yaitu hirarki kebutuhan. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bertanya-tanya mengapa setiap orang memiliki ketertarikan terhadap sesuatu yang berbeda-beda, mengapa ada orang yang memiliki cita-cita sangat tinggi, sedangkan ada juga yang hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja. Ada yang sudah puas menjadi dirinya sendiri, tetapi di sisi lain ada juga yang ingin menjadi presiden.
            Apa yang membuat mereka termotivasi, dan apa yang membuat mereka tidak termotivasi. Pertanyaan-pertanya semacam itu sudah ada sejak beberapa puluh tahun silam, kebutuhan manusia meningkat terus ke atas apabila jenis kebutuhan yang dasar sudah terpenuhi. Tingkatan kebutuhan manusia : 1) Kebutuhan fisiologis, 2) Kebutuhan akan keamanana (safety), 3) Kebutuhan dicintai (Love/belonging), 4) Kebutuhan untuk rasa percaya diri (Esteem), dan 5) Kebutuhan puncak, yaitu aktualisasi diri (self-actualization).
1. Kebutuhan fisiologis yaitu pada dasarnya, manusia harus memenuhi kebutuhan fisiologisnya untuk dapat bertahan hidup. Pada hirarki yang paling bawah ini, manusia harus memenuhi kebutuhan makanan, tidur, minum, seks, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan fisik badan. Bila kebutuhan dasar ini belum terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan untuk berfungsi secara normal. Misalnya, seseorang mengalami kesulitan untuk mendapatkan makanan, sehingga ia menderita kelaparan, maka ia tidak akan mungkin mampu untuk memikirkan kebutuhan akan keamanannya ataupun kebutuhan aktualisasi diri. Logika sederhananya yakni bagaimana seseorang dapat memikirkan prestasi atau aktualisasi diri, bila dirinya terus menerus dihantui rasa ketakutan akan kelaparan?
2. Kebutuhan Keamanan (safety), pada hirarki tingkat kedua ini, manusia membutuhkan rasa keamanan dalam dirinya. Baik keamanan secara harfiah (keamanan dari perampok, orang jahat, dan lain-lain), maupun keamanan secara finansial ataupun hal lainnya. Dengan memenuhi kebutuhan keamanan tersebut, dapat dipastikan bahwa kebutuhan manusia dapat berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu kebutuhan kasih sayang dan sosial.
3. Kebutuhan kasih sayang / sosial (Love/belonging), setelah memenuhi 2 kebutuhan yang bersifat individu, kini manusia menapaki kebutuhan untuk diterima secara sosial. Emosi menjadi “pemain” utama dalam hirarki ketiga aktualisasi diri (self-actualization).
4. Kebutuhan Percaya Diri (Esteem), semua orang pasti ingin dihormati dan ingin merasa berguna bagi orang lain. Kebutuhan semacam ini tertuang pada hirarki pada tahap keempat kebutuhan untuk percaya diri ini biasanya muncul setelah ketiga kebutuhan yang lebih mendasar sudah terpenuhi, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa kebutuhan semacam ini dapat muncul tanpa harus memenuhi ketiga kebutuhan yang lebih mendasar.
5. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization), bahwa kebutuhan ini akan muncul bila seseorang merasa seluruh kebutuhan mendasarnya sudah terpenuhi. Pada hirarki ini, biasanya seseorang akan berhadapan dengan ambisi untuk menjadi seseorang yang memiliki kemampuan lebih. Seperti mengaktualisasikan diri untuk menjadi seorang ahli dalam bidang ilmu tertentu, atau hasrat untuk mengetahui serta memenuhi ketertarikannya akan suatu hal. Abraham Maslow penemu teori ini melakukan penelitian terhadap beberapa orang yang dianggapnya mencapai tahap aktualisasi diri tersebut, seperti Albert Einstein. Ia beranggapan bahwa tidak semua orang dapat mencapai tahap yang tertinggi, karena dalam hidup, pasti ada banyak hal yang menyebabkan tahapan kebutuhan tidak dapat tercapai.
            Kebutuhan menciptakan keinginan, dan keinginan mendasari motivasi seseorang untuk mencapai sesuatu. Bukan rahasia bila motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu muncul dari kebutuhannya yang tidak dapat dicapainya. Itulah yang mendasari mengapa perlunya hirarki sosial dalam kehidupan kita. Tidak hanya itu, sebab dengan adanya hirarki sosial juga memudahkan manusia untuk mengatur hidupnya secara teratur sesuai kebutuhan yang di inginkan dan menjadikan tatanan hidup lebih baik serta mampu menjadi masyarakat yang madani. Karena dengan adanya hirarki sosial manusia mampu menyelesaikan setiap masalah yang menghampirinya, sebab manusia mampu memilih mana yang baik untuk kehidupannya dalam berbagai hal, seperti kebutuhan hidupnya dan memiliki hak dan kewajiban sebagai manusia yang beragama maupun sebagai makhluk sosial. Serta memiliki pengakuan yang sama di depan hukum. Salah satu kenapa harus adanya hirarki sosial, sebab kemampuan manusia ataupun masyarakat yang berbeda-beda. Sehingga dengan adanya hirarki sosial sangat membantu manusia dalam memilah mana yang harus dipenuhi terlebih dulu.

1 komentar:

Makna Tahlilan

  PROSESI DAN MAKNA TAHLILAN DI DESA KLORON PLERET BANTUL SETIONO    A.    Latar Belakang Tahlilan sangat erat sekali kaitannya de...