SEJARAH FILSAFAT BARAT
A. PENDAHULUAN
Berbicara
tentang kelahiran dan perkembangan filsafat pada awal kelahirannya tidak dapat
dipisahkan dengan perkembangan (ilmu) pengetahuan yang munculnya pada masa
peradaban kuno. Pada tahun 2000 SM bangsa Babylon yang hidup dilembah sungai
Nil dan sungai Eufrat, telah mengenal alat pengukur berat, table bilangan
berpangkat, table perkalian dengan menggunakan sepuluh jari. piramida yang
merupakan salah salah satu keajaiban dunia itu, yang ternyatapembuatannya
menerapkan geometri dan matematika, menunjukkan cara berpikirnya yang tinggi.
Selain itu mereka pun sudah dapt mengadakan kegiatan pengamatan benda-benda
langit, baik bintang, bulan, matahari sehingga dapat meramalkan gerhana baik
gerhana bulan maupun gerhana matahari. Ternyata ilmu yang mereka pakai adalah
ilmu astronomi. Sehingga filsafat termasuk ilmi pengetahuan yang paling luas
cakupannya, karena itu titik tolak untuk memahami dan mengerti filsafat adalah
meninjau dari segi etimologis. Tinjauan secara etimologis adalah membahas
sesuatu istilah atau kata dari segi asal usul kata itu. Membahas tentang
sejarah filsafat tidaklah kita lupa dengan para tokoh filusuf seperti; Plato, Aristoteles, Karl Max, dan
filusuf-filusuf islam seperti; Ibnu Sina,
Al-Farabi, Al-Kindi, Al-Ghazali.
Setiap
sesuatu hal atau ilmu pasti tidak lepas dari suatu sejarah terbentuknya ilmu
tersebut. Maka sejarah filsafat barat terdiri dari beberapa periode yaitu periode klasik, pertengahan, modern, dan
kontemporer.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Periode Klasik
2. Periode Pertengahan
3. Periode Modern
4. Periode Kontemporer
PEMBAHASAN
Filsafat dibagi menjadi 4 pembahasan yakni Filsafat klasik,
filsafat abad pertengahan, filsafat modern dan filsafat kontemporer. Filsafat
klasik di dominasi oleh rasionalisme, filsafat abad pertengahan didominasi
dengan doktrin-doktrin agama Kristen selanjutnya filsafat modern didominasi
oleh rasionalisme sedangkan filsafat kontemporer didominasi oleh kritik
terhadap filsafat modern. Berikut pembahasan tentang filsafat-filsafat
tersebut:
1.
Periode
Klasik
Masa Yunani, yunani merukan kota yang
terletak di Asia Kecil. Kehidupan penduduknya sebagai nelayan dan pedagang,
sebab sebagian besar penduduknya tinggal di daerah pantai, sehingga mereka
dapat menguasai jalur pernigaan di Laut Merah. Keahlian mereka hidup di alam
bebas sebagai nelayan yang mewarnai kepercayaan yang dianutnya, yaitu
berdasarkan kekuatan lain, sehingga beranggapan bahwa hubungan manusia dengan
Sang Maha Pencipta bersifat formalitas. Artinya, kedudukan Tuhan terpisah
dengan manusia. Kepercayaan yang bersifat formalitas tidak memberikan kebebasan
pada manusia.
Pada
abad ke-6 SM, bermunculan para pemikir yang kepercayaannya bersifat raisonal
menimbulkan pergeseran . Tuhan tidak lagi terpisah dengan manusia. Sistem
kepercayaan yang formalitas berubah menjadi sistem kepercayaan yang bersifat
rasional. Dalam sistem kepercayaan yang bersifat formalitas ini, manusia
bersifat tradisionalisme. Sedangkan
dalam kepercayaan rasional ini memungkinkan manusia mengembangkan potensi dan
budayanya dengan bebas, sekaligus dapat mengembangkan pemikirannya untuk
menghadapi dan memecahkan berbagai misteri kehidupan atau alam dengan akal
pikiran. Ahli piker pertama kali yang muncul adalah Thales (545-625 SM) yang
berhasil mengembangkan geometri dan matematika. Liokippos dan Demokritos
mengembangkan teori materi, Hipocrates mengembangkan ilmu kedokteran, Euuclid
mengembangkan geometri deduktif, Socrates mengembangkan teori tentang moral,
Plato mengembangkan teori tentang ide, Aristoteles mengembangkan teori yang
menyangkut dunia dan benda dan berhasil mengumpulkan data 500 jenis binatang
atau ilmu biologi. Suatu keberhasilan yang luar biasa dari Aristoteles adalah
menemukan sistem pengaturan pemikiran atau logika formal yang sampai sekarang
di kenal.
Para ahli pikir Yunani Kuno mencoba
membuat asal mula alam, walaupun sebelumnya sudah ada tentang konsep tersebut.
Akan tetapi konsepnya bersifat mitos yaitu mitekosgonis dan mitekosmologi,
sehingga konsep mereka sebagai mencari asal mula alam semesta dan mereka
disebutnya sebagai filosof alam. Oleh karena arah pemikiran filsafatnya pada alam
semesta maka corak pemikirannya: kosmosentris. Sedangkan para ahli pikir
seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles yang hidup pada masa Yunani Klasik
Karena arah pemikirannya pada manusia maka corak pemikiran filsafatnya:
antroposentris. Hal ini disebabkan, arah pemikiran para ahli pikir Yunani
Klasik tersebut memasukkan manusia sebagai subjek yang harus bertanggung jawab
terhadap segala tindakkannnya.
2.Periode
Pertengahan
Masa
ini diawali denagan lahirnya filsafat Eropa. sebagaimana halnya dengan filsafat
yunani dipengaruhi oleh kepercayaan, maka filsafat atau pemikiran pada abad pertengahanpun di
pengaruhi oleh kepercayaan Kristen. Artinnya, pemikiran filsafat abad
pertengahan didominasi oleh agama. Pemecahan semua persoalan selalu didasarkan
oleg dogma agama, sehingga corak pemikiran kefilsafatannya bersifat teosentris.
Baru
pada abad ke-6 M, setelah mendapatkan dukungan dari Karel Agung, maka
didirikanlah sekolah-sekolah yang member pelajaran: gramatika, dialektika,
geometrei, aritmatika, astronomi dan musik. Keadaan yang demikian akan
mendorong perkembangan pemikiran filsafat abad ke-13 yang ditandai
universitas-universitas dan ordo-ordo.
Dalam ordo-ordo inilah mereka mengabdikan dirinya untuk kemajuan ilmu
dan agama, seperti Anselmus (1033-1109), Abaeldarus (1079-1143), dan Thomas
Aquinas (1225-1274).
Di
kalangan ahli pikir islam muncul ; al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina, al-Gazali,
Ibnu Bajah, Ibnu Tufail dan Ibnu Rusyd. Periode Skolastik Islam ini berlangsung
tahun 850-1200 M. Pada masa itulah kejayaan Islam berlangsung dan ilmu
pengetahuan berkembang dengan pesat. Akan tetapi setelah jatuhnya kejayaan
Islam di Granada Spanyol pada tahun 1492 mulailah kekuasaan politik barat
menjarah ke Timur. Suatu prestasi yang paling besar dalam kegiatan ilmu pengetahuan
terutama dalam bidang filsafat. Di sini mereka merupakan mata rantai yang
mentransfer filsafat Yunani, sebagaimana yang dilakukan oleh sarjana-sarjana
Islam di Timur terhadap Eropa dengan menambah pikiran-pikiran Islam sendiri.
Para filosof Islam sendiri sebagian menganggap bahwa filsafat Aristoteles
adalah benar, Plato dan Al-Qur’an adalah benar, mereka mengadakan perpaduan dan
sinkretisme antara agama dan filsafat. Kemudian pikiran-pikiran ini masuk Eropa
yang merupakan sumbangan Islam paling besar, yang besar pengaruhnya terhadap
ilmu pengetahuan alam. Peralihan dari abad pertengahan kea bad modern dalam
sejarah filsafat disebut sebagai masa peralihan, yaitu munculnya Renaissance
dan Humanisme, yang berlangsungnya pada abad 15-16 M. Munculnya Renaissance dan
Humanisme inilah yang mengawali masa abad modern.
3. Periode Modern
Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat Modern.Pada
masa ini rasionalisme semakin kuat.Tidak gampang untuk
menentukan mulai dari kapan Abad Pertengahan berhenti.Namun, dapat dikatakan bahwa Abad Pertengahan itu
berakhir pada abad 15 dan 16 atau pada akhir masa Renaissance.Masa setelah Abad Pertengahan adalah masa Modern.Sekalipun,
memang tidak jelas kapan berakhirnya Abad Pertengahan itu. Akan tetapi, ada
hal-hal yang jelas menandai masa Modern ini, yaitu berkembang pesat berbagai
kehidupan manusia Barat, khususnya dalam bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan
ekonomi. Usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik Yunani-Romawi.Kebudayaan ini pulalah yang
diresapi oleh suasana kristiani.Di bidang Filsafat, terdapat aliran yang terus
mempertahankan masa Klasik.Aliran-aliran dari Plato dan mazhab Stoa menjadi
aliran-aliran yang terus dipertahankan.Pada masa Renaissance ini tidak
menghasilkan karya-karya yang penting.
Dari sudut pandang sejarah Filsafat Barat melihat bahwa masa
modern merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran baru mulai
bermunculan dan beradu dalam kancah pemikiran filosofis Barat.Filsafat Barat menjadi penggung perdebatan antar filsuf terkemuka. Setiap
filsuf tampil dengan gaya dan argumentasinya yang khas. Argumentasi mereka pun
tidak jarang yang bersifat kasar dan sini, kadang tajam dan pragmatis, ada juga
yang sentimental. Sejarah filsafat pada masa modern ini dibagi ke dalam tiga
zaman atau periode, yaitu: zaman
Renaissans
(Renaissance), zaman Pencerahan Budi (Aufklarung), dan zaman
Romantik,
khususnya periode Idealisme Jerman.
Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan
baru menuju perkembangan ilmiah yang modern. Mereka adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1643).[1] Sedangkan Francis Bacon (1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar
filosofisnya untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Dia merupakan
bangsawan Inggris yang terkenal dengan karyanya yang bermaksud untuk
menggantikan teori Aristoteles tentang ilmu pengetahuan dengan
teori baru.
Pada masa filsafat modern ini terdapat beberapa aliran yang
berkembang pada masa itu, diantaranya yaitu:
a.
Idealisme
b.
Materialisme
c.
Dualisme
d.
Empirisme
e.
Rasionalisme
f.
Fenomenalisme
g.
Intusionalisme
4. Periode Kontemporer
Masa atau filsafat Kontemporer
yaitu cara pandang dan berpikir mendalam menyangkut kehidupan pada masa saat
ini. Misalnya orang dihadapkan pada tahun
2009, ya inilah zaman kontemporer kita.Tetapi istilah filsafat kontemporer baru
saja populer semenjak abad ke-20, ini merupakan tanggapan atas kebingungan
penyebutan filsafat masa kini.
Filsafat kontemporer ini sering dikaitkan dengan
posmodernisme, Dikarenakan posmodernisme yang berarti “setelah modern”
merupakan akibat logis dari zaman kontemporer.Posmodernisme menyaratkan kebebasan,
dan tidak selalu harus simetris.Contohnya seni bangunan posmodern tidak terlalu
mementingkan aspek keseimbangan dalam bentuk bangunan, melainkan sesuka hati
yang membangun atau yang sesuai request. Kembali lagi kepada pemikiran
kontemporer yang beranjak dari seni bangunan tadi, sama halnya dengan itu,
pemikiran filsafat kontemporer ini bebas. Kebebasan dalam memakai teori,
menanggapi, dan mengkritik selama kebebasan tersebut merupakan suatu hal
original.
bebas, berbicara tentang filsafat kematian, filsafat
waktu, filsafat orang gila, filsafat komputer, filsafat game online, dan
lain-lain. Semuanya terbuka lebar untuk dipikirkan dan
diperbincangkan.Tidak ada batasan pasti dalam filsafat kontemporer, selama
semua masih dinamis dan tidak kaku seperti zaman pra-modern, bisa disebut
sebagai kontemporer.
Masalah aktual dan faktual diperbincangkan dan ditanggapi,
lalu diberi solusi.Dengan filsafat akan bisa ditemukan solusi terbaik
terhadap masalah tersebut karena filsafat juga menguji solusi yang akan diambil
dan yang dianggap baik. Hal ini dilakukan karena pada saat tertentu solusi bisa
menjadi sangat baik, dan pada saat tertentu pula suatu solusi bisa dianggap
kuno dan terbilang idiot.
Berbicara tentang saat demi saat, inilah letak kontemporernya.Penyesuaian
terhadap sesuatu yang kita ketahui sebagai zaman.Berpikir sesuai zaman tanpa
kehilangan identitas dan originalitas pemikiran personal.Memiliki kepribadian
dan cara berpikir yang unik merupakan hal yang dibanggakan dalam filsafat kontemporer.
Oleh karenanya filsafat kontemporer merupakan ekstensifikasi dari pemikiran
manusia dari hal-hal yang umum menjadi yang sangat khusus dan terkait dengan
hal khusus lainnya.
KESIMPULAN
Dengan berkembangnya pola pikir manusia, maka berkembang pula
tentang pemikiran dan pembahasan di dalam filsafat.Filsafat dibagi menjadi 4
bahasan yakni Filsafat klasik, filsafat abad pertengahan, filsafat modern dan
filsafat kontemporer.Filsafat klasik di dominasi oleh rasionalisme, filsafat
abad pertengahan didominasi dengan doktrin-doktrin agama Kristen selanjutnya
filsafat modern didominasi oleh rasionalisme sedangkan filsafat kontemporer
didominasi oleh kritik terhadap filsafat modern.
DAFTAR PUSTAKA
Muzairi,Filsafat Umum, Yogyakarta : Teras, 2009.
Achmadi, Asmoro, Filsafat Umum, Jakarta : Raja Grafindo Perkasa, 1995.
Amsal,
Bakhtiar, Filsafat Ilmu, Jakarta,
Raja Grafindo Persada, 2004.
Muhammad Nur, Filsafat Ilmu, Fakultas Syariah dan Hukum Press UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2011.
Asy’ri, H. M dkk, Filsafat, Yogyakarta, RSFI, 1992.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar