Jumat, 30 September 2016

PEMBAHASAN LOGIKA


LOGIKA
    
         A. Latar Belakang

Secara fundamental, bahwa manausia mempunyai banyak kebutuhan dan keinginan. Ada kebutuhan material, biologis, hewani, dan rasional. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dituntun oleh kodratnya. Tetapi hal yang berbeda dari semua makhluk di dunia ini adalah inteleknya atau akal budinya. Realitas intelek merupakan hal yang sangat penting dan menentukan. Dengan rasionalitas dapat membantah dengan seketika tentang hipotesis bahwa alam semesta terjadi dengan sendirinya.[1]
Antara manusia dan hewan yang membedakan adalah inteleknya. Manusia adalah insan yang utama  karena berkat inteleknya dan rohaninya. Manusia dapat menghargai kebaikan realitas-realitas, bahakan mau menyerahkan diri terhadap realitas-realitas yang memang sudah sepantasnya untuk dicintai sebagai tujuan, contohnya Tuhan dan manusia.[2] Maka kita tahu bahwa mempelajari logika adalah penting, karena dengan logika kita dapat berfikir rasional, lurus dan  tepat untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Logika dapat mendidik manusia bersikap obyektif tegas dan berani, serta sikap yang dibutuhkan dalam situasi dan kondisi.
karena yang dipelajari dalam ilmu logika hanyalah berupa aturan-aturan berfikir benar, maka tidak otomatis seseorang yang belajar logika akan menjadi orang yang selalu benar dalam berfikir.  itu semua tergantung seperti apa dia menerapkan aturan-aturan berfikir itu. Disiplin tidak dalam menggunakan aturan-aturan itu sering berlatih dan tentu saja punya tekad untuk tetap berada dalam kebenaran.
Dalam mempelajri ilmu logika Secara tidak sadar kita akan memperoleh beberapa faedahnya. Untuk mengetahui lebih jelasnya, akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan.

A. Rumusan Masalah
Berdasakan latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa rumusan masalah. Beberapa rumusan masalah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Apa saja  Faedah Logika?
2.    Bagaimana peran logika dalam pembentukan bangsa di Indonesia?

B.  Tujuan Penulisan
Setiap hal yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki tujuan. Bertumpu pada rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki beberapa tujuan. Tujuan-tujuan tersebut di antaranya adalah:
1.    Menjelaskan lebih jauh, tentang faedah –faedah dalam mempelajari ilmu logika ini.
2.    Memberikan pencerahan kepada kita semua tentang bagaiman berpikir kritis secara logis.

C.  Manfaat Penulisan
Berawal dari suatu keinginan kuat, penulis sadar bahwa semua yang ada di permukaan bumi ini baik yang kecil maupun besar, yang tua maupun muda serta yang lainnya sudah pasti memiliki daya guna atau manfaat bagi manusia khususnya, sedikit maupun banyak.
penulisan karya tulis ilmiah ini juga mempunyai manfaat. Manfaat itu antara lain:
1.    Sebagai pemahaman baru dalam memahami ilmu logika
2.    Sebagai sarana pembelajaran kepada kita, sehingga kita bisa menyikapi permasalahan secara kritis dan bijak.
3.    Sebagai bahan pertimbangan penulisan selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Faedah logika
Dapat kita ketahui bawa logika merupakan pengetahuan yang sistematis yang mempersoalkan proses-proses yang mengatur cara berpikir, hasil-hasil berpikir dan memberi aturan-aturan yang mesti diikuti supaya pemikiran itu valid. Logika sebagai  suatu studi ilmiah hanyalah untuk memberikan prinsip – prinsip dan hukum- hukum berfikir yang benar. Sebab banyak orang – orang yang yang belum paham tentang logika tetapi merasa dirinya mampu untuk berdebat secara logis. Sedangkan banyak orang yang mempelajari logika justru mereka merasa bosan dan jemu tentang analisa - analisa didalamnya. Sedangkan dalam pandangan lain seseorang juga bisa berdebat dengan benar tanpa mereka mempelajari logika, sedangkan sebaliknya mereka yang mempelajari logika pun masih dapat membuat kesalahan. Dalam ilmu logika kita dituntut untuk berusaha berfikir secara benar, sehingga kita dapat memperoleh pemahaman berbagai fenomena-fenomena permasalahan. Logika juga sebagai ilmu yang mempelajari metode dan hukum – hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dan penalaran yang salah.[3]
Adapun dalam mempelajari ilmu logika sendiri mempunyai beberapa fedah yaitu:
Ø  Logika menyatakan, menjelaskan dan mempergunakan prinsip-prinsip abstrak yang dapat dipakai dalam semua lapangan ilmu pengetahuan.
Ø  Pelajaran logika menambah daya berpikir abstrak dan dengan demikian melatih dan mengembangkan daya pemikiran dan menimbulkan disiplin intelektual
Ø  Logika mencegah kita tersesat oleh segala sesuatu yang kita peroleh berdasarkan penguasaan
Manfaat ilmu logika:
a)    membuat daya fikir akal tidak saja menjadi lebih tajam tetapi juga lebih menjadi berkembang melalui latihan-latihan berfikir dan menganalisis serta mengungkap permasalahan secara ilmiah
b)   membuat seseorang menjadi mampu meletakkan sesuatu pada tempatnya dan mengerjakan sesuatu pada waktunya.
c)    membuat seseorang mampu membedakan, ini merupakan manfaat yang paling asasi ilmu logika antara pikir yang benar dan oleh karenanya akan menghasilkan kesimpulan yang benar dan urut pikir yang salah yang dengan sendirinya akan menampilkan kesimpulan yang salah, Untuk  membedakan penalaran yang betul dan penalaran yang salah.[4]
Ada manfaat lain dalam mempelajari logika, antara lain:
ü  Menjaga kita supaya selalu berfikir benar.
ü  Efektif dalam berfikir ataupun berargumentasi.
ü  Berfikir sistematis sesuai aturan-aturan berfikir benar.
ü   Sebagai ilmu dan  alat dalam mempelajari ilmu apapun, termasuk filsafat.

Belajar logika berarti kita belajar berpikir atau bernalar yang merupakan kegiatan akal manusia yang mana pengetahuan yang kita terima melalui panca indra diolah dan ditunjukkan untuk mencapai suatu kebenaran. Dengan berpikir kita belajar menilai sesuatu sehingga dapat disimpulkan manfaat belajar logika adalah kita memanifestasikan pikiran sehingga mampu mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, menunjukkan alasan-alasan, membuktikan sesuatu, menggolong-nggolongkan, membanding-bandingkan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan pikiran, membahas secara realitas, dan lain-lain.[5]
 Logika dapat diartikan sebagai ilmu tentang kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia ke arah berfikir secara benar yang menghasilkan kesimpulan yang benar sehingga ia terhindar dari berfikir secara keliru yang menghasilkan kseimpulan salah, atau sederhananya, ilmu ini bisa disebut pula sebagai studi sistematik tentang struktur proposisi dan syarat-syarat umum mengenai penalaran yang shahih dengan menggunakan metode yang mengesampingkan isi atau bahan proposisi dan hanya membahas bentuk logisnya saja.
Manfaat yang paling asasi mempelajari ilmu logika adalah untuk membuat seseorang mampu membedakan antara berpikir yang benar dan oleh karenanya akan menghasilkan kesimpulan yang benar dan terhindar dari kesimpulan yang salah. Sebab logika merupakan bentuk  kegiatan akal / rasio manusia dengan mana pengetahuan yang kita terima melalui panca indra diolah dan ditunjukkan untuk mencapai sebuah kebenaran. Ilmu logika menolong dan mendidik, membangun diri kita sendiri: dengan berpikir lebih mendalam, kita mengalami dan menyadari kerohanian kita. Rahasia hidup yang kita selidiki justru memaksa kita untuk berpikir untuk hidup sesadar-sadarnya, dan memberikan isi kepada hidup kita sendiri.
 Dengan pemikiran yang benar memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalan-persoalan dalam hidup sehari-hari. Orang yang hidup secara berfikir salah tidak mudah melihat persoalan - persoalan, apalagi melihat pemecahnya. Dalam logika kita dilatih melihat dulu apa yang menjadi persoalan, dan ini merupakan syarat mutlak untuk memecahkannya.
Logika merupakan latihan untuk berpikir sendiri, hingga kita  tidak hanya ikut-ikutan saja, membuntut pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan dalam berita-berita yang beredar, tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri, “berdiri-sendiri”, dengan cita-cita mencari kebenaran.  Sebab mempelajari logika memberikan dasar-dasar pemikiran baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya.
Berfikir logika ialah berusaha menemukan kebenaran tentang segala sesuatu dengan menggunakan pemikiran secara serius. Kemampuan berfikir serius diperlukan oleh orang biasa, penting bagi orang-orang penting yang memegang posisi penting dalam membangu dunia. Kemampuan berfikir serius itu, mendalam adalah salah satu cirinya, tidak akan dimiliki tanpa melalui latihan. Belajar logika merupakan bentuk latihan untuk memperoleh kemampuan memecahkan masalah secara serius, menemukan akar persoalan yang terdalam. Berfikir benar pada dasarnya adalah persesuaian antara pikiran dan kenyataan.[6]
Kemampuan berlogika naturalis pada tiap-tiap arang berbeda-beda tergantung dari tingkatan pengetahuanya. Kata ketahui, bahwa ahli pidato, politikus, dan mereka yang terbiasa bertukar pikiran dapat mengutarakan jalan pemikiran dengan logis, meskipun barangkali mereka belum pernah membuka buku logika sekalipun. Tetapi dalam menghadapi masalah yang rumit dan dalam berpikir, manusia banyak dipengaruhi oleh kecenderungan pribadi disampig bahwa pengetahuan manusia terbatas mengakibatkan tidak mungkin terhindar dari kesalahan.[7]
Logika sama seperti belajar ilimu-ilmu Islam lainya, mempunyai fungsi tentang dua hal, yaitu:
1)      Cara membuat definisi yang tepat dari konsep
2)      Bagaiman membangun sebuah bukti pendapat atau argumen, dan mendeteksi kekurangan dalam argumen yang salah.

Tidak ada yang misterius tentang ilmu. Dengan demikian logika tidak diragukan lagi jika diperlukan dalam semua ilmu, terutama dalam ilmu kalam. Dalam Kalaam, bukti terkuat adalah sangatlah penting, sehingga pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip logis diperlukan untuk menilai kekuatan bukti. Beberapa orang berpikir bahwa aristoteles menciptakan ilmu logika dan karena yang menggunakanya adalah pengikut-Nya. ini omong kosong, karena manusia telah menggunakan logika dalam segala usia atau setidaknya selama mereka telah berdebat, karena mereka harus mampu mendeteksi kekurangan dalam argumen dan mendefinisikan konsep-konsep dengan benar. Semua yang dilakukan aristoteles adalah mengkodifikasi prinsip-prinsip logika sehingga dapat dipelajari secara sistematis.

2.      Faedah Logika Di Indonesia
Sebagain kaum intelektual sangat menyadari kebutuhan mendesak akan meratanya kesanggupan berpikir tertib dan kritis seperti yang  diajarkan dalam logika sebagai slah satu syarat mutlak terwujudnya Indonesia modern. Studi dan penguasaan logika dipandang sebagai sokoguru pedidikan intelektual, yang merupakan hal asasi yang dari pendidikan manusia seutuhnya. Tetapi ada sebagian yang menolak logika, yang secara historis tidak berasal dari bumu nusantara meski ditinjau secara objectif maupun secara antropologis mempunyai nilai universal hakiki dan penting bagi manusia Indonesia. Mereka menolak dengan alasan karena logika dipandang tidak sesuai, bahkan merusak rasa ketimuran. Analisis pemikiran yang kritis dan tajam dianggap tidak sejalan. Perlu disadari bahwa logika lebih merupakan achievement, pencapain dari pada warisan. Setruktur yag rumit dari logika yang dicoba dikembangkan, terdapat dunia kehidupan persepsi dan motivasi serta cara bekerjanya akal budi manusia yang untuk sebagian besar belum terpetakan, disadari, dan belum teridentifikasi.[8]
Kita memakai prosedur logika adalah karena para pemikir selama dua ribu tahun lebih dengan prosedur-prosedur tersebut telah belajar mengendalikan pikiranya.dan dengan prosedur itu pula telah belajar bagaimana mencapai kesimpulan yang bermanfaat dan membuat keputusan-keputusan yang memungkinkan eksistensi manusia berkembang menurut harkat dan martabatnya. Emosi dan perasaan diketahui mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Tetapi proses penggarapan pemikiran dan proses penyimpangan pemikiranjanagna dikaburkan oleh perasaan dan emosi. Hati boleh panas tapi pikiran tetap dingin. Ada yang dibayangi oleh perasaan takut pada rasionalisme, ada juga yang ragu-ragu untuk secara akrab serta tegas mengakui dan menekankan serta mengamalkan penggunaan akal sebagai prinsip pengatur dalam praktek kehidupan. Perlu disadari bahwa penggunaan akal dengan semestinya dan semaksimalnya, bukanlah pemujaan akal dan bukan berarti menyingkirkan aspek kemanusiaan lainya yang juga penting. Akal berfungsi sebagai pedoman bagi kemampuan manusia lainya, dan juga pedoman bagi kehendak yang hakikatnya tidak dapat melihat. Akal yang tertib membimbing kehidupan kemasyarakatan yang tertib, sehigga membahagiakan kehiduapan bersama. Banyak hal tidak tertib di dalam pikiran, maka semestinya proses penertiban bermuula di dalam pikiran. Maka dapat disimpulkan, betapa akan tetap miskinya jiwa anak didik. Jika pendapat yang sedangkal dan tidak kritis itu diterima luas sebagai prinsip dalam dunia pendidikan.[9]  
                                                                                                  








BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dapat kita ketahui seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa mempelajari logika mempunyai banyak faedah, antara lain
a)      Logika menyatakan, menjelaskan dan mempergunakan prinsip-prinsip abstrak yang dapat dipakai dalam semua lapangan ilmu pengetahuan.
b)      Pelajaran logika menambah daya berpikir abstrak dan dengan demikian melatih dan mengembangkan daya pemikiran dan menimbulkan disiplin intelektual
c)      Logika mencegah kita tersesat oleh segala sesuatu yang kita peroleh berdasarkan penguasaan
            Manfaat yang paling asasi mempelajari ilmu logika adalah untuk membuat seseorang mampu membedakan antara berpikir yang benar dan oleh karenanya akan menghasilkan kesimpulan yang benar dan terhindar dari kesimpulan yang salah. Sebab logika merupakan bentuk  kegiatan akal / rasio manusia dengan mana pengetahuan yang kita terima melalui panca indra diolah dan ditunjukkan untuk mencapai sebuah kebenaran. Logika sangat penting, karena dengan logika kita dapat mengatur berbagai pesoalan yang ada dalam kehidupan terutama dalam dunia pendidikan.

B.     SARAN
            Semoga cakrawala kesadaran pengetahuan dan wawasan kita semakin luas serta kita semakin melihat kebutuhan akan pendalaman dan penguasaan logika sebagai salah satu tuntunan yang asasi untuk mencerdaskan bangsa dan memanusiakan manusia yang menjadi tujuan seluruh kegiatan pembangunan nasional Indonesia.


[1] DR. W. Poespoprojo, S.H, Logika Scientifika, (Jakarta: CV Pustaka Setia) cet. 1, 1999, hlm. 16
[2]  Ibid, hlm.17           
[3] Partap Sing Mehra,M.A,  Pengantar logika tradisional, (Bandung: Bina Cipta ) 1988,  hal:12
[4] Rumah makalah.blogspot.com/2008/11/logika-arti-sejarah-objek-pembagian-dan.html
[5] Lihat artikel, Ziyanul. Com. Manfaat mempelajari logika                       
[6] Drs. Mundiri, Logika, ( Jakarta: . Raja Grafindo Persada) cet. 3, 1998,  hal. 18 
[7] ibid, hlm. 13
[8] DR. W. Poespoprojo, S.H, Logika Scientifika, (Jakarta: CV Pustaka Setia) cet. 1, 1999, hlm. 57
[9] Ibid, hlm. 58-59

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makna Tahlilan

  PROSESI DAN MAKNA TAHLILAN DI DESA KLORON PLERET BANTUL SETIONO    A.    Latar Belakang Tahlilan sangat erat sekali kaitannya de...