LOGIKA
A. Latar Belakang
Secara
fundamental, bahwa manausia mempunyai banyak kebutuhan dan keinginan. Ada
kebutuhan material, biologis, hewani, dan rasional. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut dituntun oleh kodratnya. Tetapi hal yang berbeda dari semua makhluk di
dunia ini adalah inteleknya atau akal budinya. Realitas intelek merupakan hal
yang sangat penting dan menentukan. Dengan rasionalitas dapat membantah dengan
seketika tentang hipotesis bahwa alam semesta terjadi dengan sendirinya.[1]
Antara
manusia dan hewan yang membedakan adalah inteleknya. Manusia adalah insan yang
utama karena berkat inteleknya dan
rohaninya. Manusia dapat menghargai kebaikan realitas-realitas, bahakan mau
menyerahkan diri terhadap realitas-realitas yang memang sudah sepantasnya untuk
dicintai sebagai tujuan, contohnya Tuhan dan manusia.[2]
Maka kita tahu bahwa mempelajari logika adalah penting, karena dengan logika
kita dapat berfikir rasional, lurus dan
tepat untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Logika dapat
mendidik manusia bersikap obyektif tegas dan berani, serta sikap yang
dibutuhkan dalam situasi dan kondisi.
karena yang dipelajari dalam ilmu logika hanyalah berupa
aturan-aturan berfikir benar, maka tidak otomatis seseorang yang belajar logika
akan menjadi orang yang selalu benar dalam berfikir. itu semua tergantung seperti apa dia
menerapkan aturan-aturan berfikir itu. Disiplin tidak dalam menggunakan
aturan-aturan itu sering berlatih dan tentu saja punya tekad untuk tetap berada
dalam kebenaran.
Dalam mempelajri ilmu logika Secara tidak sadar kita akan
memperoleh beberapa faedahnya. Untuk mengetahui lebih jelasnya, akan dibahas
lebih lanjut dalam pembahasan.
A. Rumusan
Masalah
Berdasakan latar belakang di atas,
penulis merumuskan beberapa rumusan masalah. Beberapa rumusan masalah tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Apa
saja Faedah Logika?
2. Bagaimana
peran logika dalam pembentukan bangsa di Indonesia?
B. Tujuan
Penulisan
Setiap hal yang dilakukan oleh
seseorang pasti memiliki tujuan. Bertumpu pada rumusan masalah di atas,
penelitian ini memiliki beberapa tujuan. Tujuan-tujuan tersebut di antaranya
adalah:
1. Menjelaskan
lebih jauh, tentang faedah –faedah dalam mempelajari ilmu logika ini.
2. Memberikan
pencerahan kepada kita semua tentang bagaiman berpikir kritis secara logis.
C. Manfaat
Penulisan
Berawal
dari suatu keinginan kuat, penulis sadar bahwa semua yang ada di permukaan bumi
ini baik yang kecil maupun besar, yang tua maupun muda serta yang lainnya sudah
pasti memiliki daya guna atau manfaat bagi manusia khususnya, sedikit maupun
banyak.
penulisan karya tulis ilmiah ini juga mempunyai
manfaat. Manfaat itu antara lain:
1. Sebagai
pemahaman baru dalam memahami ilmu logika
2. Sebagai
sarana pembelajaran kepada kita, sehingga kita bisa menyikapi permasalahan
secara kritis dan bijak.
3. Sebagai
bahan pertimbangan penulisan selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Faedah logika
Dapat kita ketahui bawa logika merupakan pengetahuan
yang sistematis yang mempersoalkan proses-proses yang mengatur cara berpikir,
hasil-hasil berpikir dan memberi aturan-aturan yang mesti diikuti supaya
pemikiran itu valid. Logika
sebagai suatu studi ilmiah hanyalah
untuk memberikan prinsip – prinsip dan hukum- hukum berfikir yang benar. Sebab
banyak orang – orang yang yang belum paham tentang logika tetapi merasa dirinya
mampu untuk berdebat secara logis. Sedangkan banyak orang yang mempelajari
logika justru mereka merasa bosan dan jemu tentang analisa - analisa
didalamnya. Sedangkan dalam pandangan lain seseorang juga bisa berdebat dengan
benar tanpa mereka mempelajari logika, sedangkan sebaliknya mereka yang
mempelajari logika pun masih dapat membuat kesalahan. Dalam ilmu logika kita
dituntut untuk berusaha berfikir secara benar, sehingga kita dapat memperoleh
pemahaman berbagai fenomena-fenomena
permasalahan. Logika juga sebagai ilmu yang mempelajari metode
dan hukum – hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dan
penalaran yang salah.[3]
Adapun dalam mempelajari ilmu logika sendiri
mempunyai beberapa fedah yaitu:
Ø
Logika menyatakan, menjelaskan dan mempergunakan
prinsip-prinsip abstrak yang dapat dipakai dalam semua lapangan ilmu
pengetahuan.
Ø
Pelajaran logika menambah daya berpikir abstrak dan
dengan demikian melatih dan mengembangkan daya pemikiran dan menimbulkan
disiplin intelektual
Ø
Logika mencegah kita tersesat oleh segala sesuatu yang
kita peroleh berdasarkan penguasaan
Manfaat ilmu logika:
a) membuat daya fikir akal tidak saja menjadi lebih tajam tetapi juga lebih
menjadi berkembang melalui latihan-latihan berfikir dan menganalisis serta
mengungkap permasalahan secara ilmiah
b) membuat seseorang menjadi mampu meletakkan sesuatu pada tempatnya dan mengerjakan
sesuatu pada waktunya.
c) membuat seseorang mampu membedakan, ini merupakan manfaat yang paling asasi
ilmu logika antara pikir yang benar dan oleh karenanya akan menghasilkan
kesimpulan yang benar dan urut pikir yang salah yang dengan sendirinya akan menampilkan
kesimpulan yang salah, Untuk membedakan
penalaran yang betul dan penalaran yang salah.[4]
Ada manfaat lain dalam mempelajari logika,
antara lain:
ü Menjaga kita supaya selalu berfikir
benar.
ü Efektif dalam berfikir ataupun
berargumentasi.
ü Berfikir sistematis sesuai
aturan-aturan berfikir benar.
ü Sebagai ilmu dan alat dalam mempelajari ilmu apapun, termasuk
filsafat.
Belajar logika berarti kita belajar
berpikir atau bernalar yang merupakan kegiatan akal manusia yang mana
pengetahuan yang kita terima melalui panca indra diolah dan ditunjukkan untuk
mencapai suatu kebenaran. Dengan berpikir kita belajar menilai sesuatu sehingga
dapat disimpulkan manfaat belajar logika adalah kita memanifestasikan pikiran
sehingga mampu mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, menunjukkan
alasan-alasan, membuktikan sesuatu, menggolong-nggolongkan,
membanding-bandingkan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan pikiran,
membahas secara realitas, dan lain-lain.[5]
Logika dapat diartikan sebagai ilmu
tentang kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia ke arah berfikir secara
benar yang menghasilkan kesimpulan yang benar sehingga ia terhindar dari
berfikir secara keliru yang menghasilkan kseimpulan salah, atau sederhananya,
ilmu ini bisa disebut pula sebagai studi sistematik tentang struktur proposisi
dan syarat-syarat umum mengenai penalaran yang shahih dengan menggunakan metode
yang mengesampingkan isi atau bahan proposisi dan hanya membahas bentuk
logisnya saja.
Manfaat yang paling asasi mempelajari ilmu logika adalah untuk membuat
seseorang mampu membedakan antara berpikir yang benar dan oleh karenanya akan
menghasilkan kesimpulan yang benar dan terhindar dari kesimpulan yang salah.
Sebab logika merupakan bentuk kegiatan
akal / rasio manusia dengan mana pengetahuan yang kita terima melalui panca
indra diolah dan ditunjukkan untuk mencapai sebuah kebenaran. Ilmu logika
menolong dan mendidik, membangun diri kita sendiri: dengan berpikir lebih
mendalam, kita mengalami dan menyadari kerohanian kita. Rahasia hidup
yang kita selidiki justru memaksa kita untuk berpikir untuk hidup sesadar-sadarnya,
dan memberikan isi kepada hidup kita sendiri.
Dengan
pemikiran yang benar memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan
memecahkan persoalan-persoalan dalam hidup sehari-hari. Orang yang hidup secara
berfikir salah tidak mudah melihat persoalan - persoalan, apalagi melihat
pemecahnya. Dalam logika kita dilatih melihat dulu apa yang menjadi persoalan,
dan ini merupakan syarat mutlak untuk memecahkannya.
Logika merupakan latihan untuk berpikir sendiri, hingga kita tidak hanya ikut-ikutan saja, membuntut pada
pandangan umum, percaya akan setiap semboyan dalam berita-berita yang beredar,
tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat
sendiri, “berdiri-sendiri”, dengan cita-cita mencari kebenaran. Sebab mempelajari logika memberikan dasar-dasar pemikiran baik untuk hidup
kita sendiri (terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan
lainnya.
Berfikir logika ialah berusaha menemukan kebenaran tentang segala sesuatu
dengan menggunakan pemikiran secara serius. Kemampuan berfikir serius
diperlukan oleh orang biasa, penting bagi orang-orang penting yang memegang
posisi penting dalam membangu dunia. Kemampuan berfikir serius itu, mendalam adalah
salah satu cirinya, tidak akan dimiliki tanpa melalui latihan. Belajar logika
merupakan bentuk latihan untuk memperoleh kemampuan memecahkan masalah secara
serius, menemukan akar persoalan yang terdalam. Berfikir benar pada dasarnya
adalah persesuaian antara pikiran dan kenyataan.[6]
Kemampuan berlogika naturalis pada tiap-tiap arang berbeda-beda tergantung
dari tingkatan pengetahuanya. Kata ketahui, bahwa ahli pidato, politikus, dan
mereka yang terbiasa bertukar pikiran dapat mengutarakan jalan pemikiran dengan
logis, meskipun barangkali mereka belum pernah membuka buku logika sekalipun. Tetapi
dalam menghadapi masalah yang rumit dan dalam berpikir, manusia banyak
dipengaruhi oleh kecenderungan pribadi disampig bahwa pengetahuan manusia
terbatas mengakibatkan tidak mungkin terhindar dari kesalahan.[7]
Logika sama
seperti belajar ilimu-ilmu Islam lainya, mempunyai fungsi tentang dua hal,
yaitu:
1) Cara membuat
definisi yang tepat dari konsep
2) Bagaiman membangun sebuah bukti pendapat atau argumen, dan mendeteksi
kekurangan dalam argumen yang salah.
Tidak ada yang
misterius tentang ilmu. Dengan demikian logika tidak diragukan lagi jika
diperlukan dalam semua ilmu, terutama dalam ilmu kalam. Dalam Kalaam, bukti
terkuat adalah sangatlah penting, sehingga pemahaman yang baik tentang
prinsip-prinsip logis diperlukan untuk menilai kekuatan bukti. Beberapa orang
berpikir bahwa aristoteles menciptakan ilmu logika dan karena yang
menggunakanya adalah pengikut-Nya. ini omong kosong, karena manusia telah
menggunakan logika dalam segala usia atau setidaknya selama mereka telah
berdebat, karena mereka harus mampu mendeteksi kekurangan dalam argumen dan
mendefinisikan konsep-konsep dengan benar. Semua yang dilakukan aristoteles
adalah mengkodifikasi prinsip-prinsip logika sehingga dapat dipelajari secara sistematis.
2. Faedah Logika Di Indonesia
Sebagain kaum intelektual sangat menyadari kebutuhan mendesak akan
meratanya kesanggupan berpikir tertib dan kritis seperti yang diajarkan dalam logika sebagai slah satu
syarat mutlak terwujudnya Indonesia modern. Studi dan penguasaan logika
dipandang sebagai sokoguru pedidikan intelektual, yang merupakan hal asasi yang
dari pendidikan manusia seutuhnya. Tetapi ada sebagian yang menolak logika,
yang secara historis tidak berasal dari bumu nusantara meski ditinjau secara
objectif maupun secara antropologis mempunyai nilai universal hakiki dan
penting bagi manusia Indonesia. Mereka menolak dengan alasan karena logika
dipandang tidak sesuai, bahkan merusak rasa ketimuran. Analisis pemikiran yang
kritis dan tajam dianggap tidak sejalan. Perlu disadari bahwa logika lebih
merupakan achievement, pencapain dari pada warisan. Setruktur yag rumit
dari logika yang dicoba dikembangkan, terdapat dunia kehidupan persepsi dan
motivasi serta cara bekerjanya akal budi manusia yang untuk sebagian besar
belum terpetakan, disadari, dan belum teridentifikasi.[8]
Kita memakai prosedur logika adalah karena para pemikir selama dua ribu
tahun lebih dengan prosedur-prosedur tersebut telah belajar mengendalikan
pikiranya.dan dengan prosedur itu pula telah belajar bagaimana mencapai
kesimpulan yang bermanfaat dan membuat keputusan-keputusan yang memungkinkan
eksistensi manusia berkembang menurut harkat dan martabatnya. Emosi dan
perasaan diketahui mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Tetapi
proses penggarapan pemikiran dan proses penyimpangan pemikiranjanagna
dikaburkan oleh perasaan dan emosi. Hati boleh panas tapi pikiran tetap dingin.
Ada yang dibayangi oleh perasaan takut pada rasionalisme, ada juga yang
ragu-ragu untuk secara akrab serta tegas mengakui dan menekankan serta
mengamalkan penggunaan akal sebagai prinsip pengatur dalam praktek kehidupan.
Perlu disadari bahwa penggunaan akal dengan semestinya dan semaksimalnya,
bukanlah pemujaan akal dan bukan berarti menyingkirkan aspek kemanusiaan lainya
yang juga penting. Akal berfungsi sebagai pedoman bagi kemampuan manusia lainya,
dan juga pedoman bagi kehendak yang hakikatnya tidak dapat melihat. Akal yang
tertib membimbing kehidupan kemasyarakatan yang tertib, sehigga membahagiakan
kehiduapan bersama. Banyak hal tidak tertib di dalam pikiran, maka semestinya
proses penertiban bermuula di dalam pikiran. Maka dapat disimpulkan, betapa
akan tetap miskinya jiwa anak didik. Jika pendapat yang sedangkal dan tidak
kritis itu diterima luas sebagai prinsip dalam dunia pendidikan.[9]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat kita ketahui seperti yang sudah
dijelaskan diatas bahwa mempelajari logika mempunyai banyak faedah, antara lain
a) Logika menyatakan, menjelaskan dan
mempergunakan prinsip-prinsip abstrak yang dapat dipakai dalam semua lapangan
ilmu pengetahuan.
b) Pelajaran logika menambah daya berpikir
abstrak dan dengan demikian melatih dan mengembangkan daya pemikiran dan
menimbulkan disiplin intelektual
c) Logika mencegah kita tersesat oleh segala
sesuatu yang kita peroleh berdasarkan penguasaan
Manfaat yang paling asasi mempelajari ilmu logika adalah
untuk membuat seseorang mampu membedakan antara berpikir yang benar dan oleh
karenanya akan menghasilkan kesimpulan yang benar dan terhindar dari kesimpulan
yang salah. Sebab logika merupakan bentuk
kegiatan akal / rasio manusia dengan mana pengetahuan yang kita terima
melalui panca indra diolah dan ditunjukkan untuk mencapai sebuah kebenaran.
Logika sangat penting, karena dengan logika kita dapat mengatur berbagai
pesoalan yang ada dalam kehidupan terutama dalam dunia pendidikan.
B. SARAN
Semoga
cakrawala kesadaran pengetahuan dan wawasan kita semakin luas serta kita
semakin melihat kebutuhan akan pendalaman dan penguasaan logika sebagai salah
satu tuntunan yang asasi untuk mencerdaskan bangsa dan memanusiakan manusia
yang menjadi tujuan seluruh kegiatan pembangunan nasional Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar