SETIONO
BAB I
PENDAHULUAN
Perguruan Tinggi
mempunyai peran dan andil yang sangat dominan dalam pengembangan masyarakat di
sekitarnya. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai Perguruan Tinggi Islam di
Yogyakarta, setiap tahun menurunkan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam
pembangunan dan pengembangan masyarakat. Partisipasi ini diwujudkan dengan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-86 Tahun Ajaran 2014/2015 pada semester
pendek. Kuliah Kerja Nyata ini merupakan salah satu bentuk pengamalan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian ilmiah, dan pengabdian
pada masyarakat. Sebagai kegiatan pendidikan, Kuliah Kerja Nyata memperkenalkan
secara langsung mahasiswa terhadap masyarakat dan permasalahan dengan cara
kerja interdisipliner. Dalam kaitannya dengan penelitian, mahasiswa diajak
untuk menelaah dan merumuskan permasalahan yang terdapat pada lokasi yang
ditempati, menelaah potensi-potensi dan kelemahan-kelemahan dalam masyarakat
serta merumuskannya. Sebagai kegiatan pengabdian pada masyarakat, mahasiswa
dapat mengamalkan ilmu, teknologi, seni, dan agama untuk memecahkan masalah
tersebut dan menanggulangi secara arif dan tepat sasaran.
Kenyataan yang hidup
dalam masyarakat diharapkan dapat memperluas wawasan dan cakrawala pemikiran
interdisipliner atau multidisipliner yang saling memerlukan dalam studi
integral. Di samping itu, kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas
Islam Negeri Yogyakarta diharapkan dapat mendorong dan mengembangkan swadaya
masyarakat, karena pembangunan masyarakat perlu ditingkatkan, terutama melalui
pengembangan kemampuan sumber daya masyarakat.
Program-program kerja
individu yang telah di tentukan oleh Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata
Angkatan ke-86 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yaitu:
1. Bidang
Wajib, yaitu bidang Kefakultasan dan Jurusan/Prodi
2. Bidang
Penunjang, yaitu bidang Pemenuhan Fungsi Keluarga yang meliputi, pengentasan
kemiskinan, pendidikan dasar, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan,
penurunan angka kematian anak, peningkatan kesehatan ibu, pengendalian HIV/AID/DB
dan penyakit menular, kelestarian lingkungan hidup, serta program pendukung
lainnya yang relevan..
Permasalahan dan potensi tersebut kemudian
ditindak lanjuti dengan menentukan beberapa program kerja yang sekiranya dapat
direalisasikan selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata berlangsung, menentukan
tujuan, menentukan target yang hendak dicapai baik target kualitatif maupun
kuantitatif , dan mengorganisir pelaksanaan program kerja. Semua ini
dimaksudkan agar setiap program kerja dapat sesuai dengan apa yang diharapkan.
Menyelesaikan kegiatan
Kuliah Kerja Nyata ini harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa sebelum
menyelesaikan studinya di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,
yang penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Pusat Layanan Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA/DUSUN
A. Deskripsi
Perdusunan Samiranan
Penempatan KKN Tematik Posdaya angkatan ke-86 UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta Kelompok KP112 Nomporejo yang berada di wilayah Dusun
Samiranan. Dusun Samiranan merupakan salah satu dari dusun yang
ada di Desa Nomporejo, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Dusun Samiranan berdasarkan hasil observasi dan
wawancara merupakan daerah pedalaman yang berpenduduk ramah komunikatif dan responsif terhadap kegiatan-kegiatan
positif khususnya dalam mendukung program-program yang ditawarkan oleh
pelaksana KKN (Kuliah Kerja Nyata). Perrtanian dan rimbunnya pepohonan
menyuguhkan udara sejuk, udara segar serta sehat. Gambaran Dusun
Samiranan secara geografis maupun secara umum sebagai berikut:
1. Mata
Pencaharian
Berdasarkan mata pencaharian, Penduduk Dusun
Samiranan kebanyakan bermata pencaharian dikalangan orang tua adalah bertani,
wirausaha, dan PNS, adapun pemuda Dusun Samiranan sebagian besar tidak
melanjutkan sekolah tetapi merantau ke luar kota dikarenakan tingkatan ekonomi
yang kurang, sedangkan sebagian pemuda yang lain dan ada beberapa yang menetap
dan bekerja di daerah Samiranan sebagai petani, namun terdapat juga pemuda yang
bekerja di luar Dusun Samiranan dan kebanyakan merantau untuk bekerja dan
sebagai pelajar.
2. Batas
Wilayah
v Bagian
Utara : Persawahan
v Bagian
Selatan: Persawahan dan Banaran
v Bagian
Timur : Persawahan dan Srandakan
v Bagian
Barat : Bedoyo dan Boro
3. Pemerintahan
Dusun
Dusun Samiranan sebagai tempat KKN UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta angkatan ke-86 hanya satu RW dan empat RT, yakni RW 15, RT 27, RT
28, RT 29, dan RT 30. Pemerinntahan dipegang langsung oleh Bapak Kepala Dusun
beserta jajarannya. Adapun struktur pemerintahannya adalah sebagai berikut:
Tabel
1 : Struktur Pemerintahan Dusun Samiranan
No.
|
NAMA
|
JABATAN
|
1
|
Bapak
Handani
|
Kepala
Dusun/Pak Dukuh
|
2
|
|
Ketua
RW
|
3
|
Bapak
Parjo
|
Ketua
RT 27
|
4
|
Bapak
Ndari Sugiarto
|
Ketua
RT 28
|
5
|
Bapak
Wagimin
|
Ketua
RT 29
|
6
|
Bapak
Kamidi
|
Ketua
RT 30
|
4. Jumlah
dan Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Dusun Samiranan secara keseluruhan
berjumlah kurang lebih 195 orang (103 laki-laki dan 92 perempuan) yang terdiri dari 63 kepala keluarga, dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 2: Jumlah Penduduk Menurut Usia
No.
|
Usia
|
Jumlah
|
1.
|
0-10
|
68
|
2.
|
11-20
|
37
|
3.
|
21-30
|
25
|
4.
|
31-
40
|
21
|
5.
|
41-50
|
14
|
6.
|
51-60
|
11
|
7.
|
61-70
|
8
|
8.
|
71-80
|
5
|
9.
|
81-90
|
3
|
10.
|
>90
|
3
|
Total
|
195
|
5. Pendidikan
Pendidikan
merupakan salah satu aspek penting dalam suatu bangsa, maju tidaknya suatu bangsa
sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Walaupun yang dimaksud dengan
pendidikan bukanlah hanya pendidikan formal seperti bangku sekolah, tetapi juga
pengalaman sehari-hari seperti berorganisasi juga merupakan bentuk pendidikan
yang disebut dengan pendidikan non-formal.
Untuk mengetahui tingkat pendidikan
masyarakat Dusun Samiranan, maka dalam tabel di bawah ini akan digambarkan
sebagai berikut :
Tabel
3 : Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
No.
|
Tingkat Pendidikan
|
Jumlah
|
1.
|
Tidak
Sekolah
|
20
|
2.
|
Belum
Sekolah
|
25
|
3.
|
PAUD
|
7
|
4.
|
TK
|
8
|
5.
|
SD/MI
|
20
|
6.
|
SMP/MTS
|
6
|
7.
|
SMA/SMK/MA
|
5
|
8.
|
KULIAH
|
8
|
9.
|
Tanpa
Keterangan
|
15
|
6. Kehidupan
Agama dan Sosial Budaya
Masyarakat Dusun Samiranan seluruhnya beragama Islam
yang sebagian besar memiliki pemahaman Muhammadiyah dan beberapa NU. Walaupun
begitu tidak ada konflik yang mampu memunculkan pertikaian diantara pemahaman umat agama
Islam yang satu dengan yang lain. Teori toleransi beragama berjalan dengan
baik, dengan kesadaran beribadah cukup tinggi dibuktikan dengan saling tolong
menolong dan berbagi sesama di Dusun Samiranan.
7. Sarana
Pendidikan dan Peribadatan
Sarana pendidikan Dusun Samiranan adalah sebagaimana
dalam tabel
berikut ini:
Tabel
4 : Sarana Pendidikan Dusun Samiranan
No.
|
Sarana Pendidikan
|
Jumlah
|
1.
|
PAUD
|
-
|
2.
|
TK
|
-
|
3.
|
SD /MI
|
-
|
4.
|
SMP / MTS
|
-
|
5.
|
SMA / MA
|
-
|
Total
|
0
|
Selanjutnya, sarana Peribadatan Dusun Samiranan
adalah sebagaimana dalam tabel berikut ini:
Tabel 5 : Sarana Peribadatan Dusun Samiranan
No.
|
Sarana
Peribadatan
|
Jumlah
|
1.
|
Masjid
|
1
|
2.
|
Mushola
|
-
|
4.
|
Gereja
|
-
|
5.
|
Pura
|
-
|
6.
|
Vihara
|
-
|
Total
|
1
|
B. Permasalahan
Umum
Berdasarkan
observasi yang saya lakukan selama satu minggu pertama, terhitung mulai tanggal
25-30 Juni 2015 di Dusun Samiranan, Desa Nomporejo, Kecamatan Galur, Kabupaten
Kulon Progo, melalui wawancara dan dialog dengan perangkat desa, tokoh
masyarakat, pemuda dan masyarakat pada umumnya baik secara formal serta
data-data tertulis berkaitan kondisi lapangan Dusun Samiranan dan Desa
Nomporejo, maka saya mendapatkan gambaran beberapa permasalahan yang ada di
Dusun Samiranan tersebut.
1. Bidang
Agama
Bidang keagamaan yakni, efektifitas fungsi masjid,
pada dasarnya telah berjalan cukup baik yaitu dengan adanya kegiatan TPA di
Masjid At-Taqwa. Namun kegiatan TPA masih belum memenuhi
management yang baik dalam menambah minat anak-anak untuk belajar, belum adanya klasifikasi antar jenjang angkatan yang bersekolah di SD, SMP maupun SMA keseluruhan masih tergabung dalam satu lingkup dengan materi dan kegiatan yang sama. Keterbatasan tenaga pengajar menjadi kurang efektifnya kegiatan TPA, terkhusus pada saat penyampaian materi. Mengenai materi, kegiatan TPA hanya berisi penyimakan membaca iqro’ dan al Qur’an, dan hafalan ayat-ayat pendek. Dengan banyaknya peserta didik yang rata-rata masih dalam kategori balita hendaknya membuat lagu-lagu menarik yang kiranya dapat menunjang kreatiftas anak dan semangat dalam mengikuti kegiatan TPA. Pada tingkat Remaja, dalam pengamatan saya selama seminggu berada di Dusun Samiranan saya melihat minimnya kegiatan keremajaan yang berbasis agama baik kegiatan dalam masjid seperti tadarus, ataupun diluar masjid misalnya perkumpulan diskusi kajian keagamaan.
management yang baik dalam menambah minat anak-anak untuk belajar, belum adanya klasifikasi antar jenjang angkatan yang bersekolah di SD, SMP maupun SMA keseluruhan masih tergabung dalam satu lingkup dengan materi dan kegiatan yang sama. Keterbatasan tenaga pengajar menjadi kurang efektifnya kegiatan TPA, terkhusus pada saat penyampaian materi. Mengenai materi, kegiatan TPA hanya berisi penyimakan membaca iqro’ dan al Qur’an, dan hafalan ayat-ayat pendek. Dengan banyaknya peserta didik yang rata-rata masih dalam kategori balita hendaknya membuat lagu-lagu menarik yang kiranya dapat menunjang kreatiftas anak dan semangat dalam mengikuti kegiatan TPA. Pada tingkat Remaja, dalam pengamatan saya selama seminggu berada di Dusun Samiranan saya melihat minimnya kegiatan keremajaan yang berbasis agama baik kegiatan dalam masjid seperti tadarus, ataupun diluar masjid misalnya perkumpulan diskusi kajian keagamaan.
2. Bidang
Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana di Dusun Samiranan beberapa
sudah ada dan sebagian yang sudah ada kondisinya kurang baik dan tidak
berfungsi. Sarana yang belum ada yaitu papan tulis, sedangkan yang sudah ada
tetapi kondisinya kurang baik yaitu, papan struktur dan data kependudukan,
serta sarana olahraga terutama untuk bola pim pong (tenis meja). Untuk sarana prasarana
di masjid masih sangat minim, terutama Al Quran, Iqro’, dan buku-buku lainnya
yang menunjang kegiatan TPA.
3. Bidang
Pendidikan
Dalam bidang pendidikan Dusun Samiranan hampir dapat
dikatakan masih kurang dari sekian jumlah penduduk, yang mengenyam pendidikan
hanyalah sebagian besar generasi muda. Sedikit sekali siswa yang berhasil
menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat SMA, SMK/MA. Pendidikan mereka
terpaksa putus ditengah jalan karena banyak faktor penyebab, diantaranya
kurangnya pemahaman akan pentingnya pendidikan.. Anak-anak yang masih sekolah
dan perlu bimbingan serta pendampingan belajar sangat dibutuhkan terutama
anak-anak SD, SMP ataupun yang masih banyak mengalami kesulitan memahami mata
pelajaran disekolahnya serta ilmu keagamaan khususnya anak-anak TK/TPA/ SD/
SMP. Belum terdapatnya mata pelajaran berbahasa arab di sekolah-sekolah baik
tingkat dasar maupun menengah melihat latarbelakang pendidikan sekolah yang
terdapat di Dusun Samiranan adalah Muhammadiyah dan mayoritas masyarakat
beragama islam.
4. Bidang
Lingkungan dan Kreatifitas
Belum terlihatnya kreatifitas masyarakat Dusun
Samiranan mengenai pengindahan lingkungan seperti adanya taman, kegiatan bersih-bersih
secara rutin, gotong royong dan sebagainya. Terutama jika dikaitkan dengan rasa
kepedulian terhadap lingkungan dan pemanfaatan barang-barang bekas.
C. Identifikasi
Masalah
Dari
permasalahan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah yang sesuai dengan bidang
garapan yang telah ditemukan di atas,
yakni:
1. Bidang
Kefakultasan/Jurusan/ Prodi
a. Kurangnya
tenaga pengajar TPA.
b. Kurangnya
minat untuk mengaji di masjid.
c. Kurangnya
kegiatan keremajaan yang berbasis agama.
d. Rendahnya
minat belajar anak-anak Dusun Samiranan.
e. Kurangnya
mata pelajaran bahasa arab di sekolah-sekolah dan TPA.
2. Bidang
Penunjang Posdaya
a. Kurangnya
buku-buku penunjang kegiatan TPA baik bidang keagamaan ataupun bidang ilmu umum
lainnya.
b. Kurangnya
kreatifitas anak-anak TPA.
c. Kurangnya
minat masyarakat dalam pengindahan lingkungan
dan pemanfaatan barang-barang bekas.
BAB III
RENCANA PROGRAM KERJA
Dari pemaparan
diatas mengenai identifikasi masalah yang ada, maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan untuk mengadakan program-program yang dapat mengentaskan dan
mengurangi masalah yang ada. Untuk itu saya berkeinginan untuk mengadakan
beberapa program yang dapat dilakukan agar masalah yang ada dapat teratasi.
A. Bentuk-bentuk
program kerja
1. Bidang
Kefakultasan / Jurusan / Prodi
a. Kajian
agama-agama berbasis moral dan harmoni.
b. Kajian
Islam terkait Haid (taharah).
2. Bidang
Penunjang.
a. Mengajar
TPA di masjid At-Taqwa.
b. Pembuatan
Album foto kegiatan Dusun Samiranan di rumah Pak dukuh
c. Pengadaan
buku-buku Islam dan Al Qur’an di perpustakaan masjid At-Taqwa.
B. Tujuan
program kerja
1. Bidang
Kefakultasan / Jurusan / Prodi
a. Menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai keagamaan agar dapat menciptakan keharmonian
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menambah
pengetahuan tentang haid dan bersuci, terkhusus Taharah yang memiliki peran
penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang muslim.
c. Membantu
dan menfasilitasi anak-anak dalam belajar.
2. Bidang
Penunjang
a. Menumbuhkan
semangat mengaji agar membiasakan anak-anak dengan kebudayaan Islam sejak dini.
b. Mendokumentasikan
kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Dusun Samiranan, terutama mengenai
prestasi-prestasi agar dapat membangun dan lebih baik kedepannya.
c. Menambah
referensi bacaan dan membudayakan gemar membaca bagi anank-anak dan remaja.
C. Target
yang akan dicapai
1. Target
kualitatif
a. Bidang
kefakultasan
1) Kajian
agama berbasis moral dan harmoni. Targetnya yaitu karang taruna dan remaja-
remaja masyarakat Dusun Samiranan agar dapat menciptakan keharmonian dan
menjunjung tinggi moral tradisi yang justru tidak bertentangan dengan nilai-nilai
agama yang kemudian dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Target
Kajian Islam terkait Haid yaitu murid-murid baik tingkat SD, SMP, maupun SMA
yang sesuai dengan basik pendidikan Islam misalnya pendidikan yang berlatar
belakang Muhammadiyah maupun NU sebagai media perkenalan bagi dan sebagai modal
dasar bagi setiap individu terhadap bahasa arab yang berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari sebagai seorang muslim.
b. Bidang
Penunjang
1) Target
dari mengajar TPA adalah anak-anak agar anak-anak mulai terbiasa dengan
pengajian sejak dini. Dan nantinya bisa membaca Iqro’ dan Al-Qur’an dengan
bacaan yang baik dan benar.
2) Target
Pembuatan Album foto kegiatan Dusun Samiranan adalah masyarakat desa setempat
sebagai dokumentasi kegiatan-kegiatan yang telah berlangsung di Dusun Samiranan,
nantinya album juga berisi prestasi-prestasi yang pernah diraih dari kegiatan
sebelumnya dan kemudian bisa menjadi motivasi bagi khalayak masyarakat untuk
lebih baik kedepannya.
3) Pengadaan
buku-buku Islam dan Al-Qur’an targetnya adalah anak-anak dan remaja atau
masyarakat nantinya diharapkan memiliki bahan bacaan dan referensi yang sesuai
standar sehingga anak-anak gemar membaca yang kemudian anak-anak yang berada di
dusun pranan dapat bersaing dengan anak-anak diluar daerah dalam hal wawasan
keilmuan.
2. Target
kuantitatif
a. Bidang
kefakultasan
1) Kajian
agama berbasis moral dan harmoni akan diadakan selama sekali dalam dua minggu
pada pukul 19:30-20:30 ditujukan kepada remaja minimal peserta 10-15 orang.
2) Kajian
Islam terkait Haid akan diadakan selam sekali dalam satu minggu pada pukul
09.00-11.00 wib pada setiap hari minggu ditujukan kepada remaja minimal peserta
10-15 orang.
b. Bidang
Penunjang
1) Mengajar
di TPA At-Taqwa dilaksanakan 5 kali dalam seminggu dengan peserta minimal 20-30
anak.
2) Pembuatan
Album foto kegiatan Dusun Samiranan akan dibuat dalam bentuk album kenangan dan
sebagai sebuah perjalanan kegiatan di Dusun Samiranan dengan pengeluaran uang
Rp. 100.000,-.
3) Pelatihan bimbingan belajar bagi anak-anak
setiap harinya di posko KKN peserta 5-10 anak.
4) Pengadaan
buku-buku Islam dan Al-Qur’an akan dimuat diperpustakaan masjid At-Taqwa dengan
jumlah buku sekitar 10-20.
BAB IV
MEKANISME PELAKSANAAN
A. Organisasi
Pelaksanaan
Demi
kelancaran dan tercapainya program kerja yang maksimal maka diperlukan wadah
koordinatif dengan semua pihak agar dapat terlaksana dengan baik. Adapun
susunan organisasi pelaksanaan tersebut adalah sebagai berikut:
Pelindung
|
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Panitia KKN angkatan ke-86
|
Penasehat
|
Bpk. Sariman (PJ Kepala Desa)
Handani (Kepala Dusun Samiranan)
Drs. M. Fajrul
Munawir., M.Si (Dosen Pembimbing
Lapangan)
|
Koordinator
|
Setiono
|
Anggota
|
Muhammd Sahlan
Khamim
Rohman
Ainul Yakin
Nur Rahmadhania
Nurul Fauzanah
Aisiyah
Lya
Atina
|
B. Pihak-pihak
Terkait dalam Pelaksanaan Program
1. Penanggung-jawab
Kepala Desa Nomporejo dan Perangkatnya
2. Kepala
Dusun Samiranan dan Perangkatnya
3. Tokoh-tokoh
Masyarakat dan Warga Dusun Samiranan
4. Peserta
KKN
5. Santri
TPA Masjid At-Taqwa Dusun Samiranan
6. IRMA
(Ikatan Remaja Masjid)
7. Instansi
terkait yang mendukung dan berkompeten dengan terlaksananya program KKN
C. Jadwal
Kegiatan
Untuk
jadwal kegiatan dari pelaksanaan program kerja individual KKN UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta angkatan ke-86 di Dusun Samiranan, Desa Nomporejo, Kec. Galur, Kab.
Kulon Progo dapat dilihat dalam
penjelasan sebelumnya.
D. Anggaran
Biaya Kegiatan
1. Sumber
Dana
LP2M
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Swadaya
Mahasiswa
Donatur
atau sponsorhorship dan bantuan lain
2. Biaya
Pelaksanaan Program Kerja :
No.
|
Nama Bidang
|
Nama Kegiatan
|
Biaya
|
1.
|
Bidang Agama dan Pendidikan
|
Kajian
Agama-agama berbasis moral dan Harmoni
|
Rp. 50.000,-
|
Kajian
Islam terkait Haid
|
Rp. 50.000,-
|
||
Program Bimbingan Belajar
|
Rp.0,-
|
||
2.
|
Bidang Sarana dan Prasarana
|
Pembuatan Album foto kegiatan
Dusun Samiranan dirumah pak dukuh.
|
Rp.50.000,-
|
Pengadaan buku-buku Islam (agama)
dan Al-Qur’an diperpustakaan masjid At-Taqwa
|
Rp. 100.000,-
|
||
3
|
Bidang Kreatifitas
|
Pembuatan
Handicrafst
|
Rp. 50.000,-
|
JUMLAH
|
Rp. 300.000,-
|
BAB V
PENUTUP
Alhamdulillah dengan usaha dan kekompakan tim serta kerjasama dengan
masyarakat Dusun Samiranan, Desa Nomporejo dalam melakukan observasi, akhirnya kami dapat
menyelesaikan Rencana Program Kerja Individual sebagai tugas dari LP2M dan sekaligus sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan
Program Kerja selama di lokasi KKN di Dusun Samiranan, Desa
Nomporejo, Kecamatan Galur,
Kabupaten Kulon Progo.
Setelah melalui tahap-tahap penelitian dengan kerjasama dengan tokoh-tokoh
masyarakat dan pemuka agama yang ada di lingkungan masyarakat, kami akan selalu
berusaha semaksimal mungkin agar program kerja yang kami susun ini dapat
direalisasikan, sekaligus merupakan sebuah refleksi atas setiap persoalan yang
terjadi di masyarakat, yang dianggap sebagai persoalan yang substansial dan
memerlukan pemecahan yang proporsional.
Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan kemudahan kepada kami guna
menyelesaikan program kerja yang telah disusun. Kemudian kami memohon dukungan
dari semua pihak untuk merealisasikan program kerja ini sesuai dengan kemampuan
kami. Aamiin.
Kulon
Progo, 30 Juni 2015
Penulis,
SETIONO
NIM.
12520004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar