Globalization and culturally relevant
social work: African perspectives on indigenization
Setiono
(sebuah refleksi)
Globalisasi
merupakan suatu proses integrasi global dimana berbagai bangsa, ekonomi,
sosial, budaya dan proses-proses politik semakin terkena pengaruh
internasional. Kemajuan zaman yang semakin pesat mendorong proses globalisasi.
Faktanya kita terlibat dalam kegiatan-kegiatan internasional, namun sedikit
menyadari bahwa mereka hidup dalam dunia yang saling tergantung, dan implikasi
panjang dari globalisasi. Dengan adanya proses globalisasi atau
internasionalisasi yang pada akhirnya memunculkan sebuah wacana tentang
indegenisasi dalam pekerjaan sosial.
Wacana
indegenisasi tidak berupaya mempromosikan kepatuhan buta terhadap struktur
budaya dan pribumisasi. Asumsi dasarnya adalah bahwa aplikasi pekerjaan sosial asing dan proses terkait
tidak berhasil, sehingga memunculkan paradigma baru. Karena itu, pribumisasi mewujudkan
perubahan sosial yang progresif dan fakta bahwa warisan budaya selalu berubah
disamping persepsi dan lingkungan.
Perspektif
indegenisasi tidak berarti pekerjaan sosial dalam masyarakat Afrika harus
didasarkan pada apa yang disebut nilai tradisional atau primitf. Karena praktik
dari pekerjaan sosial harus mencerminkan input dan proses yang bermakna bagi
lokalitas. Sekarang ini pekerjaan sosial telah terbentuk sebagai profesi
dibanyak bagian dunia. Pekerja sosial tumbuh dengan pesat dan sekarang dikenal
diberbagai Negara. Maka pekerja sosial perlu untuk lebih terlibat dalam
kesejahteraan sosial internasional, karena ada keuntungan untuk hal tersebut.
Dengan mendapatkan perspeketif global, para pekerja sosial dapat meningkatkan
pengetahuan teoritis dan praktis. Selain itu juga, akan meningkatkan
perkembangan professional dan memperkuat kemampuan pekerja sosial untuk
menanggapi secara lebih efektif pada masalah-masalah sosial, baik di tingkat
nasional maupun internasional. Dengan demikian, pendidikan dan praktik pekerja
sosial atau relevansi pekerja sosial harus senantiasa menyadari pentingnya
multikulturalisme (keragaman), karena pekerja sosial akan selalu bekerja atau
dihadapkan dengan orang dari berbagai latar belakang Negara, budaya, etnik dan
sosial.