Kamis, 11 April 2019

Globalization and culturally relevant social work


Globalization and culturally relevant social work: African perspectives on indigenization

Setiono
(sebuah refleksi)

Globalisasi merupakan suatu proses integrasi global dimana berbagai bangsa, ekonomi, sosial, budaya dan proses-proses politik semakin terkena pengaruh internasional. Kemajuan zaman yang semakin pesat mendorong proses globalisasi. Faktanya kita terlibat dalam kegiatan-kegiatan internasional, namun sedikit menyadari bahwa mereka hidup dalam dunia yang saling tergantung, dan implikasi panjang dari globalisasi. Dengan adanya proses globalisasi atau internasionalisasi yang pada akhirnya memunculkan sebuah wacana tentang indegenisasi dalam pekerjaan sosial.
Wacana indegenisasi tidak berupaya mempromosikan kepatuhan buta terhadap struktur budaya dan pribumisasi. Asumsi dasarnya adalah bahwa aplikasi  pekerjaan sosial asing dan proses terkait tidak berhasil, sehingga memunculkan paradigma baru. Karena itu, pribumisasi mewujudkan perubahan sosial yang progresif dan fakta bahwa warisan budaya selalu berubah disamping persepsi dan lingkungan.
Perspektif indegenisasi tidak berarti pekerjaan sosial dalam masyarakat Afrika harus didasarkan pada apa yang disebut nilai tradisional atau primitf. Karena praktik dari pekerjaan sosial harus mencerminkan input dan proses yang bermakna bagi lokalitas. Sekarang ini pekerjaan sosial telah terbentuk sebagai profesi dibanyak bagian dunia. Pekerja sosial tumbuh dengan pesat dan sekarang dikenal diberbagai Negara. Maka pekerja sosial perlu untuk lebih terlibat dalam kesejahteraan sosial internasional, karena ada keuntungan untuk hal tersebut. Dengan mendapatkan perspeketif global, para pekerja sosial dapat meningkatkan pengetahuan teoritis dan praktis. Selain itu juga, akan meningkatkan perkembangan professional dan memperkuat kemampuan pekerja sosial untuk menanggapi secara lebih efektif pada masalah-masalah sosial, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian, pendidikan dan praktik pekerja sosial atau relevansi pekerja sosial harus senantiasa menyadari pentingnya multikulturalisme (keragaman), karena pekerja sosial akan selalu bekerja atau dihadapkan dengan orang dari berbagai latar belakang Negara, budaya, etnik dan sosial.

Globalization


Globalization, Contemporary Challenges and Social Work Practice

Setiono

Globalisasi sebagai bentuk paradigma sejarah sekaligus sebuah tren ekonomi, budaya, degradasi lingkungan dan politik telah memberi pengaruh yang signifikan terhadap struktur sosial dan tingkat kesejahteraan manusia bahkan menjadi tantangan bagi para praktisi pekerja sosial. Ada pengaruh yang bersifat positif, seperti tersedianya informasi yang mudah diakses secara cepat, mudah, dan ekonomis serta terjalinnya hubungan antar manusia berkat tersedianya jaringan komunikasi dan transaksi global. Namun, ada pula pengaruh yang bersifat negative, seperti persaingan sosial, budaya, agama, politik, dan bisnis. Menguatnya sentimen antar suku, ras, agama, dan bangsa-bangsa di beberapa tempat, serta melebarnya kesenjangan dan ketimpangan ekonomi antara yang kuasa dengan yang lemah. Selain itu pula, bahwa globalisasi dengan visi multikultural dan berbagai keyakinan (multi-religius) adakalanya dianggap dapat mengancam berbagai identitas lokal dan primordial. Tidak sedikit orang yang mengalami krisis identitas dan kehilangan orientasi nilai-nilai, moral, etika, dan spiritual.
Globalisasi mampu mengubah pola hidup masyarakat, bahkan mereka bisa berada dalam ranah kekosongan, jika mereka tidak mampu membendungnya. Maka hal itu menjadi sebuah tantangan baik bagi masyarakat pribumi maupun para praktisi pekerja sosial. Karena globalisasi telah memberi pengaruh yang besar pada semua aspek kehidupan. Dengan perkembangan globalisasi, berbagai kemajuan telah nyata, namun dampak dari globalisasi telah menjadi hal yang serius untuk dibenahi. Sebab, dengan adanya globalisasi arus hubungan dan aktivitas tidak lagi tanpa batas. Peningkatan interaksi ini lah yang kemudian memberikan kontribusi atas terciptanya situasi saling ketergantungan antar bangsa. Jika hal demikian diaplikasikan dalam konteks Indonesia, tentu akan terbentuk masyarakat yang modernis, namun dampak dari semua itu akan menjadi hal yang mengkhawatirkan, karena akan terjadi degradasi moral, radikalisasi, sentimen dari berbagai kalangan, bahkan bisa melunturkan persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab, bangsa Indonesia adalah bangsa yang erat akan nilai gotong royongnya, bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan adat istiadat yang berbeda-beda. Dengan demikian, globalisasi menjadi tantangan besar bagi suatu bangsa, khususnya para praktisi pekerja sosial untuk menyelesaikan berbagai fenomena-fenomena dan masalah sosial akibat dari dampak globalisasi tersebut.

Makna Tahlilan

  PROSESI DAN MAKNA TAHLILAN DI DESA KLORON PLERET BANTUL SETIONO    A.    Latar Belakang Tahlilan sangat erat sekali kaitannya de...